JULI WERDINI

Rabu, 13 Juni 2018

Puisi Perpisahan SMK/SMA

Derup Langkah Kaki
Karya : Juli Werdini

Dulu,
Ingatkah langkah pertama yang dikau pijakkan disekolah ini?
Langkah awalmu yang indah hiasi setiap jalanmu tuk sampai pada terang yang gemilang
Dulu, mungkin kau pernah punya rasa,
Rasa akan takut, rasa akan gundah, rasa akan gelisah, dan rasa akan gagal,
Namun, seiring berjalannya waktu semua rasa itu pudar meluntur terganti dengan rasa akan kasih dan sayang yang erat

Bila kau melihat sejauh mana langkahmu ini
Lihatlah, renungilah, tapi kumohon jangan kau lihat saat bahagiamu, aku tak mau tahu soal itu
Kumohon ingat, ingatlah pengorbanan dibalik kisahmu ini
Dua orang yang tanpa henti rela bertaruh segalanyaaa, raga, harta benda, bahkan nyawaaaa untukmuuu
Benarkah sikapmu? Perkataanmu? Atau perbuatanmu semua disini?
Sudah sesuaikah dengan pengorbanan orang tuamu padamu? Sepadankah?
Sudahkah kau mengukir senyum untuk kedua orang tuamu?

Atau mungkin kau selama ini menyakiti hati orang tuamu dengan tajamnya ucapanmu?
Jadi kumohon, hari ini bukan tanda dari kemenanganmu, tapi,
Hari ini adalah tanda awal pembuktian atas jasa-jasa orang tuamu
Jangan kau gunakan hari ini untuk memuaskan seluruh egomu
Kaupun sudah mengerti mengenai apa pembicaraan ini
Itu tak perlu, hal itu hanya terjadi dengan orang-orang berpikir keruh
Aku sudah tahu kau ini jernih dengan banyaknaya ilmu yang sudah kau timba disekolah ini,

Jangan kau puas dengan kerja kerasmu namun lupa akan orang tuamu disekolah ini, yakni Gurumu
Beliaulah pahlawan tanpa tanda jasa untukmu
Pernahkah kau menyakiti hatinya selama ini?
Sudahkah kau meminta maaf padanya?
Sudahkah kau berterima kasih untuk setiap pengorbanannya?
Gurulah yang terus berjuang dengan sabar dalam membimbingmu, mendidikmu, dan mengajarimu
Beliau terus membimbingmu walau kau kadang terlalu seenak hatimu saja
Apa beliau lalu berhenti begitu saja? Tidak tidak kan?
Guru begitu hebat hingga bisa mengantarmu pada gerbang akhir dengan besarnya setiap halangan dan rintangan yang dilalui
Ayolah kau kini sudah beranjak dewasa, jadi kau tahu mana sekiraannya yang kan kau lakukan kini
Merenunglah dalam setiap detikmu bersama Gurumu, dalam kokohnya rasa ikhlas dan sabar setiap Guru dalam membimbingmu
Tunjukanlah hasilmu kini pada beliau semua

Setiap goresan nama indah disecarik kertas punyai beribu kisah
Kau tau? Dinding kelas itulah saksi bisu canda tawamu
Setiap derasnya perkataan temanmu yang menusuk kalbu, hal itu akan hilang kalah akan rasa kebersaamaan yang erat
Saat bersamalah banyak kenangan yang terukir
Canda setiap pertemanan yang hadirkan tangis haru, pasti kau akan rindu itu
Kau akan rindu masa-masa kau masih menyimpan nilai burukmu dan menampangkan nilai indahmu,
Kau akan rindu saat kau diandalkan atau mengandalkan temanmu
Kau akan rindu masa-masa saat kau menjadi senior bagi adik kelasmu
Kuyakin kau akan rindu semua itu

Kini, orang tuamu, gurumu, teman-temanmu, adik-adikmu inginkan yang terbaik untukmu
Ukirlah setiap pelangi indahmu
Gapailah setiap anganmu
Wujudkanlah impimu
Jadilah kau matahari karna caahaymulah yang akan cerahkan seluruh kehidupan
Ingatlah bukan seberapa besar kau melakukan langkah ke 1000 ini tapi ketahuilah seberapa dahsaytnya 999 langkah yang kau lakukan disini.


Mungkin cukup sekian puisi yang dapat saya unggah kali ini, maaf ya kalo diksinya jelek, bukan ahlinya siii :v
Semoga bermanfaat ya, oooo iya, kalo mau copast boleh, tapi pahami etiket yang bener buat copast ya :)
Maaf kalo ada kata-kata yang ngga berkenan, terima kasih.